Menindaklanjuti kegiatan In-Service Training tahap 1 yang telah dilaksanakan pada bulan Juli 2013 lalu dan On Job Learning tentang Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013, saya diundang kembali untuk mengikuti kegiatan In-Service Training tahap 2 yang diselenggarakan oleh P4TK IPA, selama 2 (dua) hari (11 s.d. 12 November 2013), bertempat di Gedung P4TK IPA, Bandung.
Kegiatan In-Service Training tahap 2 ini
selain bertujuan melaporkan dan mendiskusikan hasil-hasil pendampingan
Implementasi Kurikulum 2013 yang telah dilakukan para peserta, juga
berusaha membekali peserta tentang berbagai informasi tambahan terkait
dengan Kebijakan Kurikulum 2013, diantaranya tentang: (1) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (3) Pendekatan dan Strategi Pembelajaran; (3) Penilaian Pembelajaran dan Model Raport; dan (4) Supervisi pembelajaran.
Keempat materi pokok yang disajikan pada pelatihan ini bersifat kajian
pendalaman yang dilakukan melalui kegiatan diskusi kelompok kecil dan
pleno kelas.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok dan presentasi laporan hasil kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
yang disajikan para peserta, saya melihat bahwa Kurikulum 2013 di
sekolah-sekolah sasaran pada umumnya sudah dan sedang digelindingkan.
Sebagian besar, guru-guru di kelas X SMA sudah menyadari akan arti
penting kehadiran Kurikulum 2013. Kendati demikian, secara teknis dalam
proses pembelajaran masih ditemukan beberapa permasalahan, terkait
dengan pengembangan materi pelajaran yang kontekstual, penerapan
strategi/metode pembelajaran yang berbasis saintifik dan penerapan
teknik penilaian autentik, terutama dialami oleh guru-guru mata
pelajaran yang saat ini belum tersentuh langsung oleh Kebijakan
Pendidikan Nasional. Selain itu, masih ada juga sekolah yang belum
sanggup mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan IT untuk
mengoptimalkan hasil belajar siswa, baik karena faktor kompetensi guru
itu sendiri maupun terbatasnya sarana dan prasarana.
Sebagai sebuah inovasi yang sedang
disemaikan, perjalanan Kurikulum 2013 ini pasti tidak akan serta-merta
berjalan secara sempurna. Oleh karena itu, upaya perbaikan yang
berkelanjutan dalam pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik
pembelajaran di kelas menjadi penting. Kegiatan pengembangan pengetahuan
dan keterampilan guru dalam mengimplemantasikan Kurikulum 2013 perlu
terus dilakukan, baik yang difasilitasi oleh sekolah, dinas pendidikan,
dan terutama pemerintah pusat. Supervisi pembelajaran seyogyanya menjadi
kebutuhan setiap guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang
dilakukannya dan untuk memastikan diri sebagai seorang pembelajar yang
terus berusaha belajar mengasah kemampuan diri.
0 komentar:
Posting Komentar